Jumat, 17 Januari 2014

Hilang Sebuah Harapan

BY Unknown



Sore ini, kupandangi langit yang begitu cerah bersama lalu-lalang kendaraan yang melintas di jalan ini. Kucoba melangkah  menelusuri jalan pulang ke kontrakanku. Kontrakanku tidak terlalu jauh dari tempat aku meneguk madu pendidikan di salah-satu sekolah tinggi di kotaku. Ntah apa yang terjadi hari ini, perasaanku tak karuan. Langkah demi langkah ku lalui dalam renungan dan angan.Hmm,,, hatiku terbesit melantunkan pertanyaan-pertanyaan yang tentunya takkan pernah kudapati jawabannya. Sebuah peristiwa telah terjadi pada kehidupanku hari ini. Peristiwa dimana aku tak faham dan mengerti apa arti dari semua ini. Aku terbanyang sebuah peristiwa yang terjadi beberapa menit yang lalu, ketika itu aku berkata kepada seseorang “Apa maksud semua ini?”  sambil membuka sebuah laptop memberi sebuah bukti. seseorang tersebut hanya diam dan tersenyum seolah  dia tak tahu apa yang aku maksud, dia hanya duduk di tangga tampa mempedulikanku yang siap ingin memperlihatkan sesuatu padanya. Beberapa menit kemudian getaran handphoneku terdengar ternyata sms dari dia. Dia masih tetap gak tau. Sesuatu yang beda aku rasakan, tidak pernah sebelumnya ketika aku  menyuruhnya, apapun itu dia menurutinya, lain halnya pada hari ini.
Aku masih tetap di depan laptopku menunggu ia datang menghampiriku ternyata apa yang terjadi? Dia berlari meninggalku dan pergi bersama teman-temannya. Andai dia tau aku saat itu, mungkin dia takkan pergi meninggalkanku. Satu hal yang aku yakini dalam hidup ini “Jika bukan kita yang pergi dari hidupnya maka ia yang akan pergi dari hidup kita”. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, ikhlas atau tidak ikhlas semuanya akan berlalu yang hanya menjadi fondest memories.
Hari ini aku bisa memetik sebuah pelajaran dan mungkin ini sebuah Exam bagiku. Pelajaran dimana aku harus memuji salah-satu kalam Illahi yang artinya Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216). Oleh sebab itu, Izinkalah aku melangkah menjauh dari semua ini, mungkin aku tak bisa berlari namun, yang jelas aku akan terus melangkah dan biarlah langkah-demi langkah ini menjadi bukti peristiwa ini.