Sebagaimana kita ketahui remaja
adalah masa dimana mereka mencari jati diri (WHO AM I), kepo terhadap hal yang
berada pada lingkungannya meskipun hal yang ia kepoin tersebut negative. Masa remaja
rentan ingin merasakan semuanya. Mereka merasa kreen, ganteng dan merasa
laki-laki sejati apabila ia melakukan hal-hal seperti duduk2 di pinggir jalan
yang sebenarnya hanya menghabiskan masa yang tentunya tidak memiliki hasil. Hal
inilah yang mesti kita robah dan hilangkan dari pemikiran para remaja kita. Seharusnya
sebagai remaja mereka mesti lebih bisa berbuat banyak akan masa depannya dengan
cara melakukan hal-hal positive yang tentunya akan membuahkan hal yang baik
karena "apa yang kita tanam maka itu juga yang akan kita tuai". Tapi, semua
bertolak belakang didalam kehidupan remaja kita sekarang mereka malah senang
berpoya-poya balap-balapan dan yang ironinya mereka menghabiskan waktu untuk
semua itu hingga sampai larut malam. Seolah-olah hal yang mereka lakukan itu
seperti pekerjaan yang mesti akan mereka selesaikan.
Kemudia dari pihak POLPP seolah
tidak merasa memiliki tanggung jawab seolah-olah mereka merelaka seluruh remaja
kita terjerumus ke hal yang tidak diinginkan yang lebih ironinya saat malam, besoknya para remaja sekolah tak terlihat POLPP untuk menghentikan semua
kegiatan yang remaja lakukan hingga larut malam. Inilah yang harus kita
evaluasi karena untuk melakukan atau memperbaiki semua itu tentu tidak
dilakukan oleh pemerintah ataupun pribadi seseorang tetapi kita haru memiliki
rasa bersalah apabila kita melihat hal-hal yang tidak positif dilakukan oleh
remaja.
Apalagi seorang remaja adalah agent of change bagi setiap bangsa yang tentunya harus kita jaga dan
kita didik secara bersamaan untuk membentuk negeri dan bangsa yang memiliki etika,
moral dan spritual yang tinggi.
Didalam memupuk etika, moral
dan spritual ini hal yang paling berperan adalah keluarga yaitu orang tua. Orang
tua memiliki peran yang sangat banyak, karena merekalah yang akan melukiskan
bagaimana sikaf, prilaku dan tingkah dari seorang remaja. Apalagi peran seorang
ibu itu lebih sangat dibutuhkan didalam mendidik seorang remaja dengan cara
memberikan kasih sayang dan perhatian kepada mereka,"ibu adalah pelukis watak
suatu bangsa". Baik buruk suatu bangsa tergantung bagaimana ibu didalam mendidik
anak mereka di dalam menjalani kehidupan mereka.
Untuk mengurangi hal negative
yang dilakukan remaja mari kita ambil andil dan bagian dari semuanya
di dalam kita menjaga generasi kita agar tetap menjadi generasi yang memiliki
kemampuan dan potensi untuk menghadapi masa depan yang cerah.
0 komentar:
Posting Komentar