Hai senja sudikah kau
menemaniku disore nan sendu ini,, mau kah kau mendengar segala cerita rintih
yang kan mengalun melalui suara hati,,, hanya kau yang kan mendengar tiada
sesiapa disini selain dari tuhan yang selalu menjadi saksi abadi,,,
Suatu ketika angin berhembus
dari barat perlahan membelai lembut sekujur tubuh nan terbalut busana berbunga
merah hati dengan paduan cokelat nan lembut...betapa tak mampu ditebak sebuah
perasaan,, suatu pemikiran dan sekeping hati yang ada pada setiap insan
manusia,,,
Hai senja,,, irikah kau pada
mentari yang datang dipagi hari dan terbenam disore hari,,,irikah kau pada
rembulan yang datang di kala malam kelam mencekam menerangi sepanjang gelapnya
malam,,,dan irikah kau pada hiasan alam ini yang bertahta lebih megah dan lebih
agung dari kedatangan mu yang hanya terlihat disore hari menjelang sang muadzin
mengumandangkan adzan,,lalu kau terbalut
oleh gelapnya malam,,,apakah kau tidak iri dengan waktumu yang hanya sedikit
disore hari,,,
Yachhhh,,,tuhan itu sangat
adil namun keadilan tuhan kadang tak terlihat jika dirasakan hanya dengan hati
mendengki,,,takkan pernah bisa disyukuri jika selalu membanding-banding kan
sebuah keindahan dengan kekelabuan,,,
mungkin sore ini sorang
gadis kecil mengajak senja yang tiba dan berlalu dengan segera untuk sekedar
berbicara tentang rasa syukur tentang catatan hati yang tak mampu tertulis
diatas kertas putih yang suci,,,,yaang tak mampu terucap dengan lisan yang
begitu
pandai tuk berucap :)... tadi
disebuah ruang kecil yang sederhana terdengar begitu riuh suara gadis-gadis
bercerita..bercengkrama dan bersenda gurau,,mereka tak menceritakan persoalan
lelaki seperti biasanya namun bercerita tentang harta kekayaan
keluarga,,bercerita mengenai sebuah kiat dari orang tua masing-masing hingga
saat ini mereka mampu membangga kan apa yang mereka miliki...begitu bersemangat
mereka bercerita seakan tak ada yang ingin kalah dan tak ada yang ini
memperkecilkan cerita,,,
hmm,, sebuah senyum tersirat
diwajah seseorang yang mendengar yang tengah berbaring berada diantara
mereka,,begitu tajam pemikiran,,tiba-tiba terbesit dihati seorang gadis
tersebut,,,yach betapa girangnya kehidupan mereka,,berlimpah dengan kasih dan
harta,,seperti tak ada kurang dalam hal apapun,,kekurangan mampu tertutupi
dengan apa yang mereka miliki...
ooo tuhan maaf kan dahku
ujar sigadis dalam hati,,bukan rasa hati tak bersyukur bukan pula tuk berburuk
sangka pada ilahi namun mencoba menggali apa yang jadi keinginan hati,,,
sigadis berkutat dengan
sejuta tanya dihati,,dengan bayang-bayang semu raut wajah kedua orang tua
terlintas dibenaknya hingga tanya kian mendesa,,,”Tuhan kenapa orangtua ku tak
seperti orangtua mereka??? Tak memiliki hal-hal yang ku ingin seperti orang tua
mereka??? “ sejenak tatapan kosong menatap langit-langit kamar yang putih
berkotak-kotak diterang satu lampu neon yang bgitu menantang penglihatan,,,
tiba-tiba
terhentak oleh dering handphone disampingnya...” My Father is calling...”
refleks tangan langsung menggenggam dan menjawab telefon nya sesegera
mungkin,,,
menjawab salam dari sang
ayah,,berbicara seperti biasa menanyakan kabar ayah/ibu dan berbincang-bincang
hangat dengan sang ayah ...setelah panjang lebar berbicara dengan sang
ayah,,begitu terasa sejuk hati sedikit menentramkan sebuah kegelisahan dan
melenyapkan sejuta tanya yang hadir merasuki jiwa yang kosong,,,
sempat tersirat apa yang
ayahnya kata kan “ alhamdullillah bersyukur selalu ada rezki untuk biaya
kuliahmu nak,,meski susah ayah harus bekerja yang penting anak ayah tidak khawatir
dengan biaya kuliah,,, “ lalu ayahnya bercerita bagaimana dahulu dikala memulai
hidup baru dengan ibunya,,memulai dari nol tanpa harta ataupun warisan seperti
orang-orang biasanya,,,ayah hanya bertekad pada satu tujuan “jika ingin sukses
maka harus setia pada tujuan” teringat saat ketika akan membangun rumah ujar
ayah pada si gadis,, begitu banyak orang mengolok mengatakan membangun rumah
dengan seng masjid disebabkan mertua seorang kades...diolok tak mungkin bisa
darimana biaya tak punya harta,tak punya kebun dan lain sebagainya...
tapi alhamdullillah ayah
mampu,,,hingga mampu membiayai kuliah dan sekolah anak-anak ayah,,tutur ayah
dalam dialognya dengan seorang anak gadisnya lewat sebuat telfon dihari itu...
hari itu menjadi pedoman
bagi sigadis dalam melangkah kedepannya,, memang rasa syukur itu menentramkan
jiwa,,menenangkan hati yang
gusar dan menyingkirkan nafsu duniawi yang kian memuncak,,,
benar kata pepatah lihat
kebawah masih banyak yang lebih rendah dari kita dan lihat keatas masih banyak yang
lebigh tinggi dari kita,,,dari situ bersikaplah sederhana,,,ingat bahwa
kehidupan itu adalah roda, dan sebuah roda itu terus berputar dengan pelan
ataupun cepat...bagian atas akan berputar kebawah dan bagian bawah akan
berputar keatas terus berputar dalam siklus kehidupan,,berada diatas tak hanya
dengan harta melimpah,,tak hanya dengan tahta nan gemerlap namun dengan hal
kecil seperti pujian, tuhan hanya melihat seberapa besar rasa syukur pada NYA,
hanya ingin melihat seberapa besar jiwa mampu menerima dan hati mampu terus
tunduk pada setiap nikmat yang ALLAH berikan :)
dan disebuah cerita lain
meyla si gadis manis nan sederhana,,dalam sebuah tahajud nya dikala sunyinya
malam,,dikala semua suara seakan redam dan yang terdengar adalah
langkah-langkah kecilnya serta suara jangkrik yang berlomba seperti bernyanyi
dengan jeda dan intonasi yang begitu teratur,,
dihaturkannya sebuah do’a
begitu indah hingga tanpa sadar airmata membasahi pipi..”tuhan begitu agung
kemahaan mu,,begitu indah setiap hal ciptaan mu,,,kau ciptakan langit dan
bumi,,gunung dan lautan,,bulan dan bintang,, kau jadikan siang dan malam dengan
pergantian melalui senja yang begitu indah,,tak ada yang mampu menandingi
kemegahan ciptaan mu,,,
bahkan Engkau ciptakan insan didunia ini lengkap dengan pasangannya masing-masing,,,dan saat ini ku bertanya? tuhan siapa.
gerangan dia yang kan
menjadi imamku... kadang risau dihati memukul perasaan yang begitu terasa
sepi,,,
tuhan,,aku berserah
tentukanlah yang terbaik untuk ku,,tentukanlah yang terindah untuk
ku...tentukanlah jalan yang indah untuk ku lalui...karna aku begitu
rapuh,,begitu lemah dan begitu rancu,,takut
salah dalam menjatuhkan pilihan,takut keliru dengan apa yang ku
jalani,,,
aku berserah wahai sang
penciptaku,,,tentukanlah yang terindah bagiku,,,
karena manusia hanya mampu
menjalani,, hanya mampu merancang namun segala ketentuan tuhan yang menentukan..
akan lancar jika yang
dijalani adalah yang ditentukan tuhan,,dan akan sulit jika itu tidak diridhoi
oleh Nya,,,”
setengah jam setelah ia menguntai
begitu banyak,,,ia beranjak dan melirik pada pas fhoto yang trpajang dengan
indah dimeja hiasnya,,lirih didalam hati,,ia hanya berucap “semoga Kau jodoh ku
pilihan dari Allah untukku”...sembari memegang fhoto tersebut dan menutupnya
kemudian memasukkannya kedalam laci bukunya,,
entah mengapa hal tersebut
ia lakukan,,tak terdengar alasan yang tepat,,,hanya sendu terdengar ia
berkata,,,
dia telah dimiliki apa
mungkin yang dimilki akan ku miliki,,apa mungkin untuk mendapatkan sebuah
bahagia yang dinanti harus menyakiti hati yang lain,,,
wanita itu rapuh,,sesama
wanita pasti memiliki perasaan yang peka,,aku tak ingin menyakiti nya ujar
melya dengan lembut...
entah mengapa melya tak
pernah open terhadap apa yang ia rasa,,pemuda itu tampaknya begitu menarik hati
nya hingga ia tak mampu tuk berlari merangkul hati yang lain,,,
terasa tak ada jawaban yang
mengokohkan hati,,begitu terasa lirih,,beranjak keluar menuju tetesan air yang
mengalir, rintik hujan tiba-tiba turun disaat itu, tetes demi tetes terdengar
diatas atap semakin lama semakin kuat,,sepertinya hujan akan lebat mengguyuri
bumi di malam ini...
risau sekali rasa hati tak
mengerti apa yang jadi kerisauan diri,,,entah tentang cinta yang tak pasti
membuat gadis tersebut menjadi begitu atau hanya karena perubahan mood pada
wanita umumnya yang biasa terjadi,,,
melangkah menuju tumpukan
kapuk yang terbungkus dengan indah, rebahkan tubuh dengan perlahan,,dengan
sebuah buku kecil dibawah bantal lengkap dengan sebuah pena berwarna pink
menarik,,,membuka lembar demi lembar buku kecil nan penuh coretan yang bersusun
dengan tulisan yang begitu rapi...
ketika tiba dilembaran warna
biru tua,,,tertempel sebuah foto kecil yang tampaknya telah usang,, hmmm
menghela nafas panjang “bergumamlah ia” ini sebuah kenangan masa lalu telah
terlupa dan terhapus dengan rasa yang hadir saat ini meski hanya rasa semu
namun mampu membuat ku lupa akan mu,, kamu yang selalu menyayangiku tak mampu
ku pertahankan,,, close all story,,lalu lelap dengan tidurnya sigadis yang
bimbang,,,”bersambung !!! :) Dituliskan oleh : Dinda
0 komentar:
Posting Komentar