Minggu, 24 Agustus 2014

Tugu Juang

BY Unknown No comments



Dring....dring...suara handphoneku merengek-rengek layak anak kecil ingin di gendong dan perlu perhatian dari orang dewasa, begitu juga dengan handphoneku yang dari tadi mengiba mengharapku merangkulnya untuk mengangkatnya. Dengan pandangan mata yang masih sayu, aku memaksa mencari dimana arah suara tersebut. Akhirnya kudapati dibawah bantal tidurku.
“Assalamualaikum akhi?”,  ucapan pertama ku dengar ketika aku mengangkat teleponnya. Ternyata telepon dari kk seniorku yang biasa kami panggil kk Korea. Mengapa tidak, karena, dia memiliki mata yang sipit, hidung mancung dan kulitnya putih bersih. “Waalaikumsalam wr.wb akhi?” sahutku menjawab salamnya. “apa kegiatan malam ini? Gimana kalau kita minum teh telor di dekat tugu juang?”, sambungnya, “boleh, ide bagus tu kk, kami tunggu ya?” ucapku merespon keinginannya.  Akhirnya kami sepakat untuk berangkat.
Sore pun berlalu dan malam pun menghampiri, ketika itu tepat pukul 19:00 Wib, terdengar suara motor mendekat kerumahku. Tiin...tiiin suara klakson motor berbunyi kk korea sudah menungguku di luar. Malam ini sebenarnya aku lagi dibalut ke galauan karena, aku ditinggal oleh seseorang yang ku sanyangi dalam hidup ini, mungkin ini cara Tuhan menghiburku ketika tak satupun bisa membuatku tersenyum.
Jreng...jreng...suara motor memberikan aba-aba bahwa dia siap diberangkatkan kemanapun kami menuju. Motor kami melaju pelan, sengaja kami pelankan gasnya untuk menikmati suasana malam dikota Jambi. Keindahan lampu-lampu penghias jalan dan air terjun penghias kota ini begitu indah dan menawan bagi yang memandangnya. Seketika itu aku di fokuskan oelh sesuatu yakni sebuah bangunan tinggi dan diatasnya ada patung seorang pejuang, hmm,,,inilah yang disebut dengan Tugu Juang.
Tiba-tiba kk korea berhenti menancap gas di sebuah tempat bandrek Ariel ketika itu aku sempat membacanya. Kebiasaan anak Jambi, untuk mengisi kekosongan waktu dan menghilang kejenuhan banyak sekali pemuda-pemudi Jambi istirahat di tempat bandrek, begitu juga kami.
Beberapa menit berlau, ketika kami duduk di tempat bandrek Ariel, mataku fokus pada Tugu Juang yang sempat mengalihkan perhatianku. Malam ini hanya satu harapanku dan kk korea akan menghilang masalah kegalauan yang menumpuk dibenak ini dan membuat sebuah ikatan janji dan tugu juang inilah yang menjadi saksi bisu perjanjian ini.
“1. aku akan memulai menulis lagi dan akan selesai tanggal 16 Agustus 2014 dan buku tersebut akan aku hadiah kepada kk korea untuk wisudanya nanti. 2. Hilangkan semua masalah kegalauan dan pemikiran tentang wanita yang bisa merusak mimpi-mimpi dan target kita. 3. Jalani hari dengan senyuman” , begitu janjiku dengan kk korea, semua bukan janji dan hanya omong kosong yang tampa pembuktian. Aku akan mewujudkan menjadi realita.
Hmmm,,,aku tak boleh lemah dan mesti kuat untuk menjalani semua ini dengan keceriaan dan aku ingin kembali menjadi kasrizal yang dulu, yang punya mimpi dan cita-cita tinggi, karena harapan masih panjang dan aku tak mungkin mengakhiri semuanya sampai disini.

0 komentar:

Posting Komentar