Dring....dring...suara
handphoneku merengek-rengek layak anak kecil ingin di gendong dan perlu
perhatian dari orang dewasa, begitu juga dengan handphoneku yang dari tadi
mengiba mengharapku merangkulnya untuk mengangkatnya. Dengan pandangan mata
yang masih sayu, aku memaksa mencari dimana arah suara tersebut. Akhirnya
kudapati dibawah bantal tidurku.
“Assalamualaikum
akhi?”, ucapan pertama ku dengar ketika
aku mengangkat teleponnya. Ternyata telepon dari kk seniorku yang biasa kami
panggil kk Korea. Mengapa tidak, karena, dia memiliki mata yang sipit, hidung
mancung dan kulitnya putih bersih. “Waalaikumsalam wr.wb akhi?” sahutku
menjawab salamnya. “apa kegiatan malam ini? Gimana kalau kita minum teh telor
di dekat tugu juang?”, sambungnya, “boleh, ide bagus tu kk, kami tunggu ya?”
ucapku merespon keinginannya. Akhirnya
kami sepakat untuk berangkat.
Sore pun
berlalu dan malam pun menghampiri, ketika itu tepat pukul 19:00 Wib, terdengar
suara motor mendekat kerumahku. Tiin...tiiin suara klakson motor berbunyi kk
korea sudah menungguku di luar. Malam ini sebenarnya aku lagi dibalut ke
galauan karena, aku ditinggal oleh seseorang yang ku sanyangi dalam hidup ini,
mungkin ini cara Tuhan menghiburku ketika tak satupun bisa membuatku tersenyum.
Jreng...jreng...suara
motor memberikan aba-aba bahwa dia siap diberangkatkan kemanapun kami menuju.
Motor kami melaju pelan, sengaja kami pelankan gasnya untuk menikmati suasana
malam dikota Jambi. Keindahan lampu-lampu penghias jalan dan air terjun
penghias kota ini begitu indah dan menawan bagi yang memandangnya. Seketika itu
aku di fokuskan oelh sesuatu yakni sebuah bangunan tinggi dan diatasnya ada
patung seorang pejuang, hmm,,,inilah yang disebut dengan Tugu Juang.
Tiba-tiba
kk korea berhenti menancap gas di sebuah tempat bandrek Ariel ketika itu aku
sempat membacanya. Kebiasaan anak Jambi, untuk mengisi kekosongan waktu dan
menghilang kejenuhan banyak sekali pemuda-pemudi Jambi istirahat di tempat
bandrek, begitu juga kami.
Beberapa
menit berlau, ketika kami duduk di tempat bandrek Ariel, mataku fokus pada Tugu
Juang yang sempat mengalihkan perhatianku. Malam ini hanya satu harapanku dan
kk korea akan menghilang masalah kegalauan yang menumpuk dibenak ini dan
membuat sebuah ikatan janji dan tugu juang inilah yang menjadi saksi bisu
perjanjian ini.
“1. aku
akan memulai menulis lagi dan akan selesai tanggal 16 Agustus 2014 dan buku
tersebut akan aku hadiah kepada kk korea untuk wisudanya nanti. 2. Hilangkan
semua masalah kegalauan dan pemikiran tentang wanita yang bisa merusak
mimpi-mimpi dan target kita. 3. Jalani hari dengan senyuman” , begitu janjiku
dengan kk korea, semua bukan janji dan hanya omong kosong yang tampa
pembuktian. Aku akan mewujudkan menjadi realita.
Hmmm,,,aku
tak boleh lemah dan mesti kuat untuk menjalani semua ini dengan keceriaan dan
aku ingin kembali menjadi kasrizal yang dulu, yang punya mimpi dan cita-cita
tinggi, karena harapan masih panjang dan aku tak mungkin mengakhiri semuanya
sampai disini.
0 komentar:
Posting Komentar