Hai senja sudikah kau
menemaniku disore nan sendu ini,, mau kah kau mendengar segala cerita rintih
yang kan mengalun melalui suara hati,,, hanya kau yang kan mendengar tiada
sesiapa disini selain dari tuhan yang selalu menjadi saksi abadi,,,
Suatu ketika angin berhembus
dari barat perlahan membelai lembut sekujur tubuh nan terbalut busana berbunga
merah hati dengan paduan cokelat nan lembut...betapa tak mampu ditebak sebuah
perasaan,, suatu pemikiran dan sekeping hati yang ada pada setiap insan
manusia,,,
Hai senja,,, irikah kau pada
mentari yang datang dipagi hari dan terbenam disore hari,,,irikah kau pada
rembulan yang datang di kala malam kelam mencekam menerangi sepanjang gelapnya
malam,,,dan irikah kau pada hiasan alam ini yang bertahta lebih megah dan lebih
agung dari kedatangan mu yang hanya terlihat disore hari menjelang sang muadzin
mengumandangkan adzan,,lalu kau terbalut
oleh gelapnya malam,,,apakah kau tidak iri dengan waktumu yang hanya sedikit
disore hari,,,
Yachhhh,,,tuhan itu sangat
adil namun keadilan tuhan kadang tak terlihat jika dirasakan hanya dengan hati
mendengki,,,takkan pernah bisa disyukuri jika selalu membanding-banding kan
sebuah keindahan dengan kekelabuan,,,
mungkin sore ini sorang
gadis kecil mengajak senja yang tiba dan berlalu dengan segera untuk sekedar
berbicara tentang rasa syukur tentang catatan hati yang tak mampu tertulis
diatas kertas putih yang suci,,,,yaang tak mampu terucap dengan lisan yang
begitu