Pagi
ini aku duduk di atas kursi bersandingkan meja, terbuka laptopku yang rindu
akan torehan dan belaian dari tangan pemiliknya. Tapi apa daya sebuah benda
mati tak bisa berbicara mengungkapkan dengan kata akan rindunya, dia hanya bisa
menunggu dan terus bersabar akan kapan agaknya ada seseorang yang dinantinya
akan menyentuh dan membelai lembut keyboardnya dengan kata-kata indah, penyejuk
hati dan penghilang beban dari setiap kekecewaan dan penderitaan si usernya.
Ketika
usernya dalam kesedihan hati, dia akan menghiburnya dengan alunan lagu di
Winamp, ketika berduka dia siap akan coletehan hati si usernya dengan
memberikan kertas kosong di microsoft word untuk mengurangi beban si pengguna
dan ketika si usernya tidak memiliki semangat maka dia akan memberikan motivasi
dengan memberikan video dan kata-kata motivasi dari internetnya.
Andai
laptop bisa bicara dia akan mengatakan “untuk
apa kamu bersedih, bukankah aku selalu ada disetiap sedih dan kebahagianmu,
bukankah aku adalah sahabat terbaikmu yang selalu menerima curhatan hatimu yang
tak seorangpun mengerti, memang aku tak bisa bicara tapi, aku akan memberikan
kenyamanan dan mamfa’at kepadamu ketika apapun yang terjadi padamu, tak pernah
aku marah ketika kau dengan emosi mengetik keyboard ku ketika kau bersedih,
jadikanlah aku sahabat terbaik dalam hidupmu ketika dimana aku masih
bermamfa’at dan bearti buat hidupmu”.